apaan


Sabtu, 28 Juli 2012

Cinta adalah Keputusan!

Apabila ada seorang teman yang bertanya kepada kita, Cinta itu takdir atau pilihan? Apa jawabmu? Tentu ini pertanyaan sangat rumit karena jika kita bicara cinta kita bicara mengenai hati. Jadi hanya hati kita masing-masing yang akan tahu jawabannya.
Dari mana datangnya lintah?
Dari sawah turun ke kali,

Dari mana datangnya cinta?
Dari mata turun ke hati…
Apa Itu Takdir?
abah-abdul-hakim-berdamai-dengan-takdirSering kita menyebut ini sudah takdir namun apa sebenarnya takdir itu? Apakah takdir itu bisa dimakan? Menurut Wikipedia, takdir berarti:
Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia.
Menurut Wikipedia pula, takdir memiliki 2 dimensi dan umat Islam sangat mempercayai takdir.
Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan, yaitu informasi Allah melalui Al Quran dan Al Hadits. Secara keilmuan umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi.

Untuk memahami konsep takdir, jadi umat Islam tidak dapat melepaskan diri dari dua dimensi pemahaman takdir. Kedua dimensi dimaksud ialah dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan.

Dimensi Ketuhanan

Dimensi yang satu ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir.
  • Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah tidak terikat ruang dan waktu, bagi-Nya tidak memerlukan apakah itu masa lalu, kini atau akan datang).
  • Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
  • Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70)
  • Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya (Al Maa’idah / QS. 5:17)
  • Kalau Dia (Allah) menghendaki maka Dia memberi petunjuk kepadamu semuanya (Al-An’am / QS 6:149)
  • Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
  • Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan (Luqman / QS. 31:22). Allah yang menentukan segala akibat.

Dimensi Kemanusiaan

Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang meginformasikan bahwa Allah memperintahkan manusia untuk berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup yang dipilihnya.
  • Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Ar Ra’d / QS. 13:11)
  • (Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (Al Mulk / QS. 67:2)
  • Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Nasrani, Shabiin (orang-orang yang mengikuti syariat Nabi zaman dahulu, atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa), siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan beramal saleh, maka mereka akan menerima ganjaran mereka di sisi Tuhan mereka, tidak ada rasa takut atas mereka, dan tidak juga mereka akan bersedih (Al-Baqarah / QS. 2:62). Iman kepada Allah dan hari kemudian dalam arti juga beriman kepada Rasul, kitab suci, malaikat, dan takdir.
  • … barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir… (Al Kahfi / QS. 18:29)
Mampukah Manusia Mengubah Takdir?
Cinta adalah keputusan. Ada 2 dimensi yang menentukan keputusan tersebut, keputusan Allah dan keputusan manusia. Dalam hal ini Allah sudah mempersiapkan pasangan yang tepat bagi kita suatu hari namun terkadang kita yang telah mengenal pribadi tersebut tidak mengira bahwa orang tersebut adalah takdir kita. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran akan dimensi ke-2, dimensi kemanusiaan bahwa cinta juga adalah keputusan manusia. Manusia mana saja bisa menolak mencintai si A atau si B kemudian memilih mencintai si X dan si Y. Tentu Allah pun tidak bisa memaksa manusia karena setiap manusia sudah diberikan akal budi dan kehendak bebas. Manusia bebas untuk memutuskan apa pilihannya. Untuk mencintai atau tidak mencintai.
Keputusan Allah vs Keputusan Manusia
Keputusan manusia yang bertemu dengan keputusan Allah itulah yang akhirnya menjadi kenyataan dan realita hidup kita. Masa depan masih belum tertulis dengan tinta emas. Janganlah cemas karena masa depan perlu ditatap dengan cemerlang. Tidak ada orang yang memiliki takdir buruk. Yang ada hanyalah orang-orang yang terjerumus dalam keputusan-keputusan yang buruk, bergaul dengan orang-orang yang salah serta berada di lingkungan yang kurang tepat. Akhirnya jodohnya pun bukanlah orang yang tepat karena berasal dari lingkungan yang tidak benar.
"Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia"  (Ar Ra’d / QS. 13:11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar