apaan


Selasa, 31 Juli 2012

" Terima Kasih"

Samarinda,31 Juli 2012

Terima kasih...
Pernah menyayangi dan mencintaiku....
Terima kasih...
telah mengajariku...

aku belajar mencintai seseorang tulus dan apa adanya,
ketika aku dijadikan pelampiasan,,
Aku belajar tegar,
ketika aku di sakiti
Aku belajar sabar,
ketika orang membuat aku marah...
Aku belajar setia..
ketika seseorang mengkhianatiku,,,,

aku yakin semua akan indah pada waktunya,
Allah tak'kan mengambil sesuatu dari aku jika DIA tidak akan memberikan yang lebih baik dari itu,,aku yakin Allah mendengar doaku,hanya saja DIA belum menjawab doaku,Allah sedang menguji kesabaranku....

Ya Allah,,,aku yakin semua akan indah pada waktunya...
Engkau tak'kan memberikan cobaan pada umatMU melebihi batas kemampuanya...
Semua pasti akan ada akhirnya...

Hujan pasti akan reda
Panas pasti akan Mendung
Siang pasti akan berganti sore
sore pun akan berganti senja
senja pun akan berganti malam,,,
sungai maupun lautan pun pasti ada ujung nya...
apalgi kehidupan, pasti akan ada akhirnya...
begitupula kesedihan yang aku alami sekarang,pasti akan berujung kebahagian...
Amin ...amin ...amin Ya Rabbal Al'amin....


Yakinlah...Allah akan memberikan yang terbaik buat UmatNYA...
Wassallam

Sabtu, 28 Juli 2012

Buanglah Mantan Pada Tempatnya

29 Juli 2012 Sebagai motivasi buat yang tidak bisa melupakan mantan. Sebenarnya bukan ingin negabahas soal cinta-cintaan namun saya mau membahas sedikit menganai makna judul yang saya buat, tapi jangan diambil hati untuk memahami konotasi judulnya. Ini sebenernya boleh copas dari kalimat yang sering benget saya lihat dari Jejaring sosial, sebut saja facebook. Masa muda, masa bercinta, namun juga masa–masa dimana pernah merasakan sakit akibat kehilangan seorang yang disayang.
Konteksnya banyak sekali, kehilanganya mulai dari pasangan yang selingkuh, udah bosen atau bahkan meningal dunia. Nah yang terakhir itu jangan dibuang pada tempatnya, karena tuhan yang telah menyediakan tempatnya. Heheh….. Bicara soal rasa setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya senang, sedih, ketika sedang jatuh cinta. Itu alamaiyah, sekarang bagaimana kita bisa menaggapi setiap bentuk persoalan dengan kepala yang dingin. Ketika seseorang sulit melupakan mantan tidak ada salahnya untuk “ membuang mantan pada tempatnya” seperti dibawah ini:
                                               *Mudah mengingat yang mengecewakan
menurt buku law attraction yang sempat saya baca kemarin. Ada kutipan seperti ini :
“ kita itu cenderung megingat-ngingat hal yang menyakitkan/ mengecewakan dibandingkan dengan hal-hal yang menyenagkan” .
Bener gak? Betul banget ya..! ,ini dia karakter manusia yang selalu merasa mengeluh atas setiap cobaan yang pernah dialaminya itu lebih gampang diingat daripada sesuatu yang sifatnya menyenangkan. Ketika kalian pernah merasa disakiti oleh orang lain, saya rasa hal tersebut mudah sekali diingat. Bahkan kebaikan sang mantan begitu tertutup dengan kekecewaan kita. Coba saja untuk mengingat semua kejelekan dia, kekurangan dia. Bukan sama sekali  hingga membuat pikiran kalian akhirnya menjadi benci, namun disini kalian bisa sadr bahwa manusia pasti tidak lepas dari yang namanaya salah dan dosa.
* Tarik benang merah
Intinya kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ketika kita merasakan kehilangan seseorang cara terbaik adalah mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya lewat pesan-pesan tersirat. Untuk apa? Untuk menjadikan kita selangkah lebih baik. Tentunya kita ngak mau dong disamakan seperti keledai yang jatuh di lubang yang sama.
* Kemas semua kenangan
Kenangan hanya akan menambah luka jika diingat-ingat. Kata siapa? , sah-sah saja kok kita mengingat yang namanya kenangan bersama dengan mantan kekasih. Namun yang perlu diingat jadikan itu hanya sebatas spion saja. Boleh sesekali dilihat, namaun jangan sampai terlarut dalam duka yang berkepanjangan. “Kenagan itu hanya menjadi bahan perbandingan dimana hari esok tidak akan terulang kesalahan yang sama”.
*Mulai menata puzzle kehidupan
Hentikan tangisan dan juga lamunan yang hanya membuat kalian semakin terpuruk dan gak punya arti. Ibarat puzzle yang berantakan kalian juga tidak akan mau hidup kalian tidak memiliki tujuan yang jelas. Jangan jadiakan rasa sakit hati, peghianatan, dan juga semua yang membuat kalian merasa tidak adil  sebaiknya singkirkan dari pikiran kalian. Yang terpenting saat ini adalah dimana kalian bisa menyusun puzzle kehidupan yang baru dengan menatanya hingga menjadi bagian yang utuh kembali.
* No body perfect
Karena manusia tidak ada yang sempurna dan hanya tuhan yang sempurna. Jadi kalian juga bisa kemas semua angan –angan gambaran sosok kesempurnaan pada makhluk, Sejatinya setiap makhluk hidup dimuka bumi maupun dibelahan bumi manapun mustahil ada yang sempurna. Begitupun dengan mantan kalian, dan juga kalian.
* Pasti ada sapu tangan yang menghapus  setiap tangisan
Tanamkan di dalam dada dan hati kalian, suatu saat nanti ada sapu tangan yang akan menghapus semua kesedihan akan kehilangan. Mungkin seseorang yang bisa  menjadi obat penawar yang tidak pernah kalian sangka-sangka. Cukup tanamkan sedikit saja prinsip sederhana” saya meninggalkan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi” .
Selanjutnya… jadikan hari kalian bersemangat tanpa harus mengenang kebersamaan dengan mantan kekasih. Jadikan itu sebagai hikamah atau batu sandungan kalian untuk mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik. Karena sejatinya “ diatas langit pasti ada langit”. So… kemas mantan kalian seperti mengemas sebuah bungkusan yang akan kalian buang ke tengah laut ( heheh ini cuma perumpamaan ya) dan tidak akan kalian pungut kembali. Semoga bermanfaat ^^ .

Ketika Cinta Dikalahkan Takdir

h1



Kali ini saya akan membahas tema seputar cinta, rasanya jika membahas tema itu memang tidak akan pernah ada matinya. Cinta bagi saya bisa tumbuh dan hinggap pada diri seseorang dalam waktu dan tempat yang tidak bisa diprediksi. Ketika seseorang memiliki perasaan cinta yang sama namun itu tidak bisa bersatu mungkin bisa dibilang itu takdir.
Sejatinya cinta memang tidak bisa kita prediksi, kapan, dimana, pada siapa kita bahkan menancapkan hati kepada seseorang. Cinta memang tidak mengenal batasan, serta status. Mungkin ini yang sering disebut oleh kebanyakan orang “ Love is Blind” cinta itu memang buta. Terkadang situasi ini membuat kita sulit mengendalikan antara emosi, nafsu, sehingga  logikapun sulit untuk berperan.
Cinta pada seseorang yang pantas untuk dicintai memang wajar, namun bagaimana jika cinta tumbuh kepada seseorang yang telah memiliki kekasih atau mungkin pasangan hidup ?.Salahkanh perasaan itu? Jawabannya sekali lagi disini hanya hati nurani yang berperan. Tidak jarang mungkin diantara kita memang mencintai seseorang yang tidak pantas untuk dicintai karena sesuatu hal sehingga ia tidak bisa membalas cintanya.
* Bunuh pelan-pelan
Tidak  mudah memang rasanya jika kita membunuh perasaan semudah membalikan telapak tangan. Kita butuh waktu, butuh proses yang membuat kita bisa mengikis setidaknya rasa cinta tersebut pelan-pelan,meskipun sulit. Tapi yang tersulit jika kita terus mencintainya sementara ia tidak bisa membalas cintanya dikarenakan dia sudah memiliki cinta yang lain. Menyakitkan bukan?
Terkadang disini kita juga harus mengedepankan logika dibanding dengan perasaan. Sulit memang tapi cobalah. Suatu saat akan ada celah untuk kalian berfikir ketika takdir memang kejam, takdir memang tidak adil, takdir tidak selalu berpihak dan itu semua akan hilang dengan berjalannya waktu.
* Akan ada hati yang terluka
Jika kalian memaksakan cinta itu, percayalah pasti akan ada hati yang terluka. Manusia yang baik adalah mereka yang mau mengalah untuk menang. Secara kasat mata mungkin kita menang, namun saya yakin dilubuk hati yang paling dalam pasti ada rasa bersalah ketika kalian memaksakan cinta kepada seseorang yang telah memiliki pasangan. Kenyataannya hukum karma tidak akan pernah berpihak, saya yakin jika kalian benar-benar mencintai orang tersebut kalian juga tidak akan melukai hati seseorang yang mencintainya. Baiknya lebih baik hati kita yang terluka daripada kita berdosa menyakiti hati orang lain.
* Ikhlas
Tidak mudah bicara ikhlas, ikhlas itu butuh yang namanya waktu panjang, proses dan juga usaha untuk menjauh dari kehidupannya. Tapi ikhlas adalah sebuah keharusan yang harus kita miliki. Bayangkanlah sesuatu yang membuat kalian bisa mengikhlaskannya, seperti “mungkin saja seseorang yang kalian cintai tidak akan bahagia jika bersama kalian”  atau “ tidak ada alasan untuk mengingatnya sementara waktu terus berjalan”. Saya yakin ikhlas itu sulit, ikhlas itu sakit, ikhlas itu membuat kita lemah namun yakinlah dibalik sana akan ada kekuatan untuk kalian yang telah tuhan persiapkan untuk kita.
* Buang Kenangan Bersama Takdir
Ketika cinta dikalahkan takdir baiknya mulai saat ini kalian bisa mengikis untuk membayangkan semua angan yang berlebih untuk bisa memilikinya menjadi pendamping dihidup kalian. Yakinlah bahwa takdir adalah keputusan mutlak oleh tuhan untuk kita semua. Meskipun takdir tidak pernah berpihak, namun saya dan kalian juga percaya dengan membuangnya jauh tanpa angan-angan, tanpa hasrat untuk memilikinya, dan tanpa memiliki sedikitpun mimpi itu lebih melegakan dibanding kita memilikinya namun akan banyak hati yang tersakiti, buanglah,,,, hembuskan seperti kita menghembuskan udara yang keluar.

Yakinlah,,Allah mengambil sesuatu dari kitauntuk memberikan yang lebih baik dari itu,,,jadi semua akan indah pada waktunya

Cinta adalah Keputusan!

Apabila ada seorang teman yang bertanya kepada kita, Cinta itu takdir atau pilihan? Apa jawabmu? Tentu ini pertanyaan sangat rumit karena jika kita bicara cinta kita bicara mengenai hati. Jadi hanya hati kita masing-masing yang akan tahu jawabannya.
Dari mana datangnya lintah?
Dari sawah turun ke kali,

Dari mana datangnya cinta?
Dari mata turun ke hati…
Apa Itu Takdir?
abah-abdul-hakim-berdamai-dengan-takdirSering kita menyebut ini sudah takdir namun apa sebenarnya takdir itu? Apakah takdir itu bisa dimakan? Menurut Wikipedia, takdir berarti:
Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia.
Menurut Wikipedia pula, takdir memiliki 2 dimensi dan umat Islam sangat mempercayai takdir.
Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan, yaitu informasi Allah melalui Al Quran dan Al Hadits. Secara keilmuan umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi.

Untuk memahami konsep takdir, jadi umat Islam tidak dapat melepaskan diri dari dua dimensi pemahaman takdir. Kedua dimensi dimaksud ialah dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan.

Dimensi Ketuhanan

Dimensi yang satu ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir.
  • Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah tidak terikat ruang dan waktu, bagi-Nya tidak memerlukan apakah itu masa lalu, kini atau akan datang).
  • Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
  • Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70)
  • Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya (Al Maa’idah / QS. 5:17)
  • Kalau Dia (Allah) menghendaki maka Dia memberi petunjuk kepadamu semuanya (Al-An’am / QS 6:149)
  • Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
  • Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan (Luqman / QS. 31:22). Allah yang menentukan segala akibat.

Dimensi Kemanusiaan

Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang meginformasikan bahwa Allah memperintahkan manusia untuk berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup yang dipilihnya.
  • Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Ar Ra’d / QS. 13:11)
  • (Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (Al Mulk / QS. 67:2)
  • Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Nasrani, Shabiin (orang-orang yang mengikuti syariat Nabi zaman dahulu, atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa), siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan beramal saleh, maka mereka akan menerima ganjaran mereka di sisi Tuhan mereka, tidak ada rasa takut atas mereka, dan tidak juga mereka akan bersedih (Al-Baqarah / QS. 2:62). Iman kepada Allah dan hari kemudian dalam arti juga beriman kepada Rasul, kitab suci, malaikat, dan takdir.
  • … barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir… (Al Kahfi / QS. 18:29)
Mampukah Manusia Mengubah Takdir?
Cinta adalah keputusan. Ada 2 dimensi yang menentukan keputusan tersebut, keputusan Allah dan keputusan manusia. Dalam hal ini Allah sudah mempersiapkan pasangan yang tepat bagi kita suatu hari namun terkadang kita yang telah mengenal pribadi tersebut tidak mengira bahwa orang tersebut adalah takdir kita. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran akan dimensi ke-2, dimensi kemanusiaan bahwa cinta juga adalah keputusan manusia. Manusia mana saja bisa menolak mencintai si A atau si B kemudian memilih mencintai si X dan si Y. Tentu Allah pun tidak bisa memaksa manusia karena setiap manusia sudah diberikan akal budi dan kehendak bebas. Manusia bebas untuk memutuskan apa pilihannya. Untuk mencintai atau tidak mencintai.
Keputusan Allah vs Keputusan Manusia
Keputusan manusia yang bertemu dengan keputusan Allah itulah yang akhirnya menjadi kenyataan dan realita hidup kita. Masa depan masih belum tertulis dengan tinta emas. Janganlah cemas karena masa depan perlu ditatap dengan cemerlang. Tidak ada orang yang memiliki takdir buruk. Yang ada hanyalah orang-orang yang terjerumus dalam keputusan-keputusan yang buruk, bergaul dengan orang-orang yang salah serta berada di lingkungan yang kurang tepat. Akhirnya jodohnya pun bukanlah orang yang tepat karena berasal dari lingkungan yang tidak benar.
"Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia"  (Ar Ra’d / QS. 13:11)

Ngumpul bareng teman-teman,,, :)

Kebersamaan saat masih bersama Tator di kantor :)
kebersamaan sebelum Tator pergi ke kampung halamannya :)
Tetap Eksis... walaupun banyak kerjaan :D
Good bye Sahabat Q Egi Si Tator :( :'( :D




Jumat, 27 Juli 2012

Seluruh Nafas

Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita

Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Kita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini

Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..)
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir, dan ini yang terakhir
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi

Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini

Bimbing Hamba MU ya Allah....Amin ya Rabb

Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis:
” YA ALLAH…. beri aku calon suami yang baik, yang sholeh. Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku.”



Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:
” YA ALLAH…. beri aku anak yang sholeh dan sholehah, agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus.”

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir:
” YA ALLAH… beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu YA ALLAH….”

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah mulai sekolah:
” YA ALLAH….. jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.”

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah beranjak remaja:
” YA ALLAH…. jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg mengkhawatirkanku. YA ALLAH aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum.”


Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku menjadi dewasa:
” YA ALLAH…. entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka, yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami.”

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah:
” YA ALLAH …. jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya.”

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:
” YA ALLAH …. mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku.”
————————–
Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan ALLAH menjawab doaku dan berkata…..

“Engkau ingin suami yang baik dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik dan sholehah…dan seberapa besar usahamu untuk senantiasa menjadi wanita sholehah… ?

Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau ikhlas dan senantiasa berusaha menjadi makmum yang baik….. ?”

“Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu ada padamu dan pada suamimu. Jangan egois begitu…… .. masak engkau ingin anak yang sholehah hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu. …tentu mereka menjadi sholehah utama karena-KU, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-KU.”

“Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena pa…?…prestige…?…atau….mode… ? …. atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya…? engkau juga harus belajar, engkau juga harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya”

“Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat… ? Sementara engkau tahu AKU wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan umat-KU.”

“Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-KU. Percayalah kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan.”

“Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu… AKU yang memiliki dia saja, AKU bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-KU, bahkan ketika dia melupakan-KU AKU tetap mencintainya. .. ”
“Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya.”

Lantas…… aku malu…… dengan imajinasi do’a-ku sendiri…. Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA.. ….Maafkan aku YA ALLAH….


YA ALLAH…. bimbing hamba agar senantiasa ikhlas dan mensyukuri semua ketetapanmu-MU.. Amin

Jangan tinggalkan Aku ya Allah :'(

Ya Allah,jangan tinggalkan aku,,,
Ya Allah Ya Rabbi

Ya Allah jangan Kau coba aku
Melebihi batas mampu dan sanggupku
Ya Allah bila memang Kau coba
Aku percaya Kau sayang padaku
Ya Allah Ya Rabbi


Ya Allah lindungilah diriku
Dari yang menjahati menzhalimiku
Ya Allah Kaulah Maha Segala
Engkaulah pelindung hidup dan matiku

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah
Ya Allah jangan Kau coba aku
Melebihi batas mampu dan sanggupku

Semua akan indah pada waktunya,,,* Percaya pada Allah

bulan pagi berkata padaku
dalam lembut cahayanya
“jangan gegabah, berikan sedikit waktu lagi”
mentari fajar berpesan padaku
dalam sejuk paginya
“bersabarlah, semua ada haknya”
awan di terik siang menasehatiku
dalam kenyamanan dan keteduhan
“ini ujian untukmu agar kamu dewasa”
dan malam ini bintang di langit mengingatkanku
dalam pijar benderang
“semua akan indah pada waktunya”

Kegagalan cinta bukan akhir segalanya

jika memang kegagalan cinta benar benar engkau alami
Kegagalan cinta bukanlah kehancuran
mencintai namun tak bisa menikahi, bukanlah akhir dari segalanya!!!
Oleh karena itu, teruslah berusaha untuk melupakan dirinya Dan, yang tidak kalah penting, engkau harus berusaha menggali hikmahnyaJangan bermain-main dengan perasaan, karena bisa menjadikn dirimu lemah. Seakan-akan tidak ada yang lebih baik dari dirinya. Yang terbaik itu tidak selamanya adalah dia yg selama ini engkau kenal. Yang terbaik itu tidak selamanya dia yang selama ini sering menghantui Istikharahmu. Dan, yang terbaik itu tidak selamanya adalah dia yang selama ini menjadi kawan berjuangmu.Kepahitan yang engkau alami (ketika dia tdk bersedia bersama2 merajut tali kasih diatas cinta-Nya) sekilas yg tampak adalah kepahitan dan kegetiran semata. Tapi, bila engkau melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, engkau pun akan temukan butiran2 hikmah di balik itu semua.Ketika sang pujaan belum hadir di hadapan, sehingga engkau menyangka Allah tidak memedulikan doa yang kaupanjatkan, maka ketika sudah berhasil mendapatkan, tiada salah dan tiada kata terlambat utk memohon ampunan-Nya. Allah lebih menyukai hamba-Nya yang jujur mengakui kesalahan dirinya daripada hamba-Nya yg berpura2 tdk punya dosa. So fren terkasih yuk introspeksi diri,… Belajar tulus, ikhlas Lillahi ta’ala atau Dipaksa belajar ikhlas yang pastinya lebih sakit.Memang ga mudah sob melupakan sosok masa lalu, apalagi kalian sering bersama padahal anda belum menikah, tapi coba sejenaaaaaaak saja anda bayangkan bagaimana sobat kita yang lain harus berjuang dengan perasaan dan hatinya saat dia harus berpisah(bercerai) dengan suami/istrinya karena hal hal tertentu (ga perlu tau masalahnya-itu rahasia diantara mereka), apalagi jika mereka sudah mempunyai momongan, ini bukan hal yang mudah. Selain itu cara pandang masyarakat kita yang masih kolot sering memandang negatif status janda/duda.Jangan kucilkan mereka dan jangan ambil kesempatan diantara kesepian dan kesendirian mereka. Tolong kita saling menjaga dan menghormatinyaBagi anda yang masih belum nikah dan ternyata pria/wanita yang selama ini anda harapkan menjadi pasangan hidup, ternyata menikah dengan orang lain. Sekali lagi “IT’S NOT THE END OF THE WORLD Sob,..”Keluar dari kamar dan tempat persembunyian anda, bergaulah dengan orang orang shalih dan majelis majelis majelis dzikir dan doa, temukan ketenangan saat resah dan kegundahan kita mencapai titik puncaknya. Bila mau menangis menagislah namun sisipkan tasbih dan dzikir diantara isak air mata yang menetes.Kita harus bersyukur kegagalan itu ada sebelum ijab qabul itu diucapkan. Anda harus bersyukur kegagalan itu hadir sebelum buah hati kalian terlahir. Jadi anda tidak mencetak sejarah hidup yang kelam dalam sebuah kenangan. Biarkan Allah mengurai benang kusut masalah kita untuk dikemasNYA dengan cara indah yang kita tidak ketahui. Ini bukan kata2 indah Sob,… Ini hanya sebagai penyemangat hidup agar anda tegar dan berusaha memperbaiki diri terlebih dulu, agar anda pantas bersanding dengan pria/wanita shalih shalihah yang tidak mengedepankan masalah nafsu dan duniawi.Saat ini kita tidak bisa berfikir bagaimana mungkin kita bertahan dalam masa2 sulit begini,…. Namun percayalah sob,… Suatu saat, suatu hari dimasa depan, anda akan mengatakan minimal hal yang sama dan mungkin lebih baik dari ini dan menjadikan rasa pahit sekarang ini sebagai motor penggerak dan kekuatan anda syiar kebaikan dan menajadi energi positif bagi sobat lain agar mereka mampu dan kuat bertahan dan melalui masa masa sulitnya,…. Biarkan kenangan berlalu sob,…Jika tak mampu dilupakan biarkan hal itu mengendap didalam memori dasar kita,…
Bismillah,…

10 Fakta Tentang Pria

Ada yang bilang, pria dan wanita itu berbeda. Tak hanya fisik, tetapi juga bagian dalamnya. Wanita kadang mengalami kebuntuan mengenai cara menghadapi pasangan, begitu pun sebaliknya. E
1. Pria juga punya kebutuhan seperti wanita
Di luar, ia boleh saja tampak gagah, tegar, dan tak banyak emosi, padahal di dalamnya, menurut Huemer dan Winas, pria tak terlalu jauh dari wanita. Pria juga butuh rasa hormat, pujian, minat, dukungan, kata-kata penguatan, kerjasama, pengertian, cinta, waktu untuk sendiri, dan lainnya.

2. Hormat

Jika Anda mendapati seorang wanita yang tak menghormati suaminya, dan Anda akan mendapati seorang suami yang sedang bersiap untuk pergi dari sisi istrinya. Menurut Huemer dan Winas, jika seorang pria tidak mendapati rasa hormat dari istrinya, ia akan mencarinya dari orang lain.
3. Apresiasi
Apa cara terbaik untuk membuat pria ingin membahagiakan Anda? Jawabannya, kepercayaan diri si dia. Pria secara konstan butuh diingatkan mengenai seberapa hebat dirinya. Jika Anda memintanya mencuci piring kotor, meski kurang bersih, jangan lupakan niatnya. Merengek dan memarahinya tak akan membantu keadaan ataupun membuatnya mengerti.
4. Ketertarikan Anda
Bayangkan Anda hidup bersama orang yang tidak menyukai apa pun pekerjaan Anda. Ia pun begitu. Ia ingin Anda bisa menghargai atau setidaknya menunjukkan sedikit ketertarikan atas apa yang ia sukai atau kerjakan. Anda tak perlu lalu mendalami betul-betul hobi atau ikut-ikutan menyukai hobinya. Tetapi setidaknya pahami luarannya agar bisa memberi sedikit komentar. Misal, sepulangnya ia dari kantor, Anda bisa tanyakan kabar dari proyek yang sedang ia kerjakan. Jika ia mengeluhkan atas hari yang melelahkan, dengarkan, tak perlu selalu punya saran bagus, kok. Kebanyakan kali, ia hanya butuh orang yang benar-benar mendengarkan dan mengerti kesulitan yang ia hadapi.
5. Pria butuh dukungan dan penguatan
Dijadikan sandaran orang terus menerus tentu adalah hal yang melelahkan. Seseorang yang kuat sekali pun pasti akan butuh tempat untuk bersandar pula. Menurut Huemer dan Winas, jika Anda menghormati seorang pria, ia akan mendukung Anda. Ketika Anda mendorongnya untuk meraih mimpi dan tujuan hidupnya, ia akan berusaha segenap tenaga. Sering tercetus dari para orang-orang kenamaan, bahwa di balik pria yang hebat, ada wanita hebat yang mendukungnya.
6. Pria butuh kerjasama
Dengan kata lain, pria tak butuh orang yang menyuruh dan mendiktenya melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Yang bisa Anda lakukan adalah memanipulasinya dengan membuatnya berpikir bahwa ialah yang datang dengan ide yang “secara tak sengaja”, sejalan dengan keinginan Anda. Pria akan menyukai berada dalam sebuah hubungan yang saling, dan bekerja sama seperti sebuah tim, tidak berada dalam hubungan yang membuatnya merasa seperti anak kecil atau anak buah.
7. Dimengerti
Bukan hanya perempuan yang butuh dimengerti. Saat akhirnya ia berani membuka mulutnya untuk bercerita kepada Anda, manfaatkan waktu tersebut untuk benar-benar mengerti dirinya, dengarkan dengan baik. Komunikasi yang baik antara pasangan adalah kunci untuk mengeratkan hubungan.
8. Pria butuh cinta
Kita semua tahu, pria butuh seks. Tetapi cinta tak sekadar seks. Cinta itu berkaitan dengan sentuh, tatap, kecup, dan meninggikan egonya. Saat Anda bisa memberikan kebutuhannya, ia akan dengan sukarela memenuhi kebutuhan Anda.

9. Waktu sendiri

Pria butuh kesempatan untuk bisa bersenang-senang dengan hal lain, seperti melakukan hobi, berkumpul bersama sahabatnya, atau membaca koran. Berikan kesempatan dan izinkan ia untuk melakukan apa yang ia sukai. Jika Anda melakukan hal ini, waktu yang akan Anda dan ia lewati bersama akan terasa lebih spesial.
10. Pria butuh perhatian
Anda mungkin mengira pria bukan tipe yang teliti seperti wanita, tetapi sebenarnya pria juga memerhatikan bagaimana pasangannya memenuhi kebutuhannya, karena, seperti di poin pertama, pria itu “needy“.

" Perbedaan suka,sayang dan cinta "

Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan
bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk
kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan
bertanya,”Bolehkah aku menciummu?”
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan
bertanya,”Bolehkah aku memelukmu?”
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan
menggenggam erat tangannya…

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata “Sudahlah, jangan menangis.”
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di
pundakmu sambil berkata, “Mari kita selesaikan masalah ini
bersama-sama.”

SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Ia sangat cantik
dan menawan.”
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan
bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Buatku dia adalah
anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..”

Pada saat orang yang kau SUKAi menyakitimu, maka kau akan marah dan
tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANGi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAi menyakitimu, kau akan berkata, Tak apa
dia hanya tak tau apa yang dia lakukan.”

Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia
dan tulus…

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.

SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.

Kamis, 26 Juli 2012

Saat Galau, Bacalah Doa Ini Semoga Tenang dan Gembira

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Istilah galau sedang ngetren. Banyak dipakai dan digunakan, khususnya dikalangan ABG (remaja dan pelajar). Ada istilah SMS Galau, Status Galau, Pesan galau, kata-kata galau dan semisalnya. Intinya, menggambarkan kondisi perasaan atau pikiran yang tidak enak. Perasaan tidak menentu. Rasanya ada yang kurang. Ada yang tidak beres. Tidak jelas apa sebabnya.
Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV (2008) halaman 407, dikatakan “galau” itu berarti kacau (tentang pikiran); “bergalau” berarti (salah satu artinya) kacau tidak keruan (pikiran); dan “kegalauan” berarti sifat (keadaan hal) galau. Jika merujuk ke definisi ini, keadaan galau adalah saat pikiran sedang kacau tak keruan. Orang yang tengah galau pikirannya sedang kacau.
Hampir setiap orang pernah mengalami galau. Karena tabiat manusia sering berdosa. Dan dosa menjadi sesuatu yang tak bisa lepas dalam kehidupan manusia. berdosa juga menjadi tanda akan insaniyahnya. Karena setiap manusia pastilah berdosa sehingga dia harus menunduk dan merendahkan diri bertaubat dan memohon ampunan kepada Tuhannya.
Berikut ini ini penawar yang diajarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat galau datang, kesedihan hinggap, perasaan tak menentu menyerang. Sangat mujarab dan ampuh dosa ini sebagaimana yang dikabarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan (kegundahan)-nya serta menggantikannya dengan kegembiraan."
__________________
__________________
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku."
________________
________________
Doa di atas didasarkan pada hadits dari Abdullah bin Mas'ud radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan (galau) dan kesedihan lalu berdoa (dengan doa di atas) . . . melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan (keundahan)-nya serta menggantikannya dengan kegembiraan.
Ibnu Mas'ud berkata, "Ada yang bertanya, 'Ya Rasulallah, bolehkah kita mempelajarinya?' Beliau menjawab, 'Ya, sudah sepatutnya orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya'." (HR. Ahmad dalam Musnadnya I/391, 452, Al-Hakim dalam Mustadraknya I/509, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya VII/47, Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2372, Al-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir no. 10198 –dari Maktabah Syamilah-. Hadits ini telah dishahihkan oleh Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qayyim, keduanya banyak menyebutkannya dalam kitab-kitab mereka. Juga dihasankan oleh Al-Hafidz dalam Takhriij Al-Adzkaar dan dishahihkan oleh Al-Albani  dalam al-Kalim al Thayyib hal. 119 no. 124 dan Silsilah Shahihah no. 199.)
Apabila yang Berdoa Seorang Wanita
Bentuk lafadz doa di atas untuk mudzakar (laki-laki), Ana 'Abduka (aku hamba laki-laki-Mu), Ibnu 'Abdika Wabnu Amatik (anak laki-laki dari hamba-laki-laki-Mu dan anak laki-laki dari hamba perempuan-Mu).  Kalau yang berdoa adalah laki-laki tentunya lafadz tersebut tepat dan tidak menjadi persoalan. Namun, bila yang berdoa seorang muslimah, apakah dia harus mengganti lafadz di atas dengan bentuk mu'annats (untuk perempuan), yaitu dengan Allaahumma Inni Amatuk, Ibnatu 'Abdika, Ibnatu Amatik (Ya Allah aku adalah hamba wanita-Mu, anak perempuan dari hamba laki-laki-Mu dan anak perempuan dari hamba perempuan-Mu)?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah ditanya tentang seorang wanita yang mendengar doa di atas, tapi dia tetap berpegang dengan lafadz hadits. Lalu ada yang berkata padanya, ucapkan, "Allahumma Inni Amatuk . . . ." namun dia menolak dan tetap memilih lafadz dalam hadits, apakah dia dalam posisi yang benar ataukah tidak?
Kemudian beliau menjawab, "Selayaknya dia mengucapkan dalam doanya, "Allahumma Inni Amatuk, bintu amatik  . . ." dan ini adalah yang lebih baik dan tepat, walaupun ucapannya, 'Abduka, ibnu 'abdika memiliki pembenar dalam bahasa Arab seperti lafadz zauj (pasangan; bisa digunakan untuk suami atau istri-pent), wallahu a'lam." (Majmu' Fatawa Syaikhil Islam Ibnu Taimiyah: 22/488)
Syaikh Abdul 'Aziz bin Baaz rahimahullah pernah juga ditanya tentang cara berdoanya seorang wanita dengan doa tersebut. Apakah wanita itu tetap mengucapkan, "wa ana 'abduka wabnu 'abdika" (dan saya adalah hamba laki-laki-Mu dan anak laki-laki dari hamba laki-laki-Mu) ataukah harus mengganti dengan, "Wa ana amatuk, ibnu 'andika atau bintu 'abdika"?
Beliau rahimahullah menjawab, "Persoalan ini luas Insya Allah, Persoalan dalam masalah ini luas. Apabila wanita itu berdoa sesuai dengan hadits, tidak apa-apa. Dan jika berdoa dengan bentuk yang ma'ruf bagi wanita, Allahumma innii amatuk, wabnutu 'abdika, juga tidak apa-apa, semuanya baik."             (www.binbaz.org.sa)
Kandungan Doa
Doa di atas mengandung persoalan-persoalan pokok dalam akidah Islam di antaranya:
1. Rasa galau, gundah dan sedih yang menimpa seseorang akan menjadi kafarah (penghapus dari dosanya) berdasarkan hadits Mu'awiyah radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ فِي جَسَدِهِ يُؤْذِيهِ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ عَنْهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
"Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang mukmin pada tubuhnya sehingga membuatnya sakit kecuali Allah akan menghapuskan dosa-dosanya." (HR. Ahmad 4/98, Al-Hakim 1/347 dan beliau menyatakan shahih sesuai syarat Syaikhain. Imam al-Dzahabi menyepakatinya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Shahihah 5/344, no. 2274)
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
"Tidaklah menimpa seorang muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sampai pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya.” (Muttafaqun alaih)
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata dalam Syarh Riyadhish Shalihin (1/94): “Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau berkeyakinan bahwa kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, sampaipun duri yang mengenai dirimu, akan berlalu tanpa arti. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menggantikan dengan yang lebih baik (pahala) dan menghapuskan dosa-dosamu dengan sebab itu. Sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Ini merupakan nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sehingga, bila musibah itu terjadi dan orang yang tertimpa musibah itu:
a. Dia mengingat pahala dan mengharapkannya, maka dia akan mendapatkan dua balasan, yaitu menghapus dosa dan tambahan kebaikan (sabar dan ridha terhadap musibah).
b. Dia lupa (akan janji Allah Subhanahu wa Ta'ala), maka akan sesaklah dadanya sekaligus menjadikannya lupa terhadap niat mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala.
Dari penjelasan ini, ada dua pilihan bagi seseorang yang tertimpa musibah: beruntung dengan mendapatkan penghapus dosa dan tambahan kebaikan, atau merugi, tidak mendapatkan kebaikan bahkan mendapatkan murka Allah Ta’ala karena dia marah dan tidak sabar atas taqdir tersebut.”
2. Kedudukan ubudiyah merupakan tingkatan iman tertinggi. Karenanya, seorang muslim wajib menjadi hamba Allah semata dan senantiasa beribadah kepada-Nya, Dzat yang tidak memiliki sekutu. Hal ini ditunjukkan lafadz, Inni 'Abduka Wabnu 'Abdika Wabnu Amatik (Sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu).
3. Semua urusan hamba berada di tangan Allah yang diarahkan sekehandak-Nya. Dan masyi'ah (kehendak) hamba mengikuti kehendak Allah. hal ini ditunjukkan oleh lafadz, Naashiyatii biyadik (Ubun-ubunku berada di tangan-Mu).
4. Allah yang berhak mengadili dan memutuskan perkara hamba-hamba-Nya dalam perselisihan di antara mereka. Hal ini ditunjukkan oleh lafadz, 'Adlun fiyya qadla-uka (Ketetapan-Mu adil atas diriku). Allah Ta'ala berfirman,
إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
"Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, . ." (QS. Yuusuf: 40)
5. Ketetapan takdir-Nya adil dan baik bagi seorang muslim. Jika dia mendapat kebaikan, bersyukur, dan itu baik baginya. Sebaliknya, bila tertimpa keburukan (musibah atau bencana) dia bersabar, dan itupun baik baginya. Semua perkara orang mukmin itu baik, dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh ornag beriman. (HR. Muslim)
6. Anjuran untuk bertawassul dengan Asmaul Husna (Nama-nama Allah yang Mahaindah) dan sifat-sifatnya yang Mahatinggi. Allah perintahkan sendiri bertawassul dengannya dalam firman-Nya,
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
"Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu . ." (QS. Al-A'raaf: 180)
7. Nama-nama Allah dan sifat-sifatnya adalah tauqifiyyah yang tidak diketahui kecuali melalui wahyu. Allah sendiri yang menamakan diri-Nya dengan nama-nama tersebut dan mengajarkannya kepada para hamba-Nya.
8. Nama-nama Allah tidak terbatas pada 99 nama. Hal ini ditunjukkan oleh lafadz, awis ta'tsarta bihii fii 'ilmil ghaibi 'indaka (atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu).
Sedangkan hadits yang menerangkan jumlah nama Allah ada 99,
إنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menghafalnya pasti masuk surga." (HR. Bukhari dan Muslim) Menurut imam al-Khathabi dan lainnya, maknanya adalah seperti orang yang mengatakan "Saya memiliki 1000 dirham yang kusiapkan untuk sedekah," yang bukan berarti uangnya hanya 1000 dirham itu saja. (Majmu' Fatawa: 5/217)
9. Al-Qur'an memberi petunjuk kepada jalan yang paling lurus. Keberadaannya laksana musim semi bagi hati orang mukmin, memberi kenyamanan pada hatinya, menjadi cahaya bagi dadanya, sebagai pelipur kesedihannya, dan penghilang bagi kesusahannya. Hal ini menunjukkan kedudukan Al-Qur'an yang sangat tinggi dalam kehidupan manusia, baik individu, masyarakat, atau suatu umat.
10. Siapa yang datang kepada Allah pasti Allah akan mencukupkannya, siapa yang menghaturkan kefakirannya kepada Allah, Dia pasti mengayakannya. Siapa yang meminta kepada-Nya, pasti Dia akan memberinya. Hal ini ditunjukkan lafadz hadits, "Melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kesusahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan."
11. Wajib mempelajari Al-Sunnah dan mengamalkan serta mendakwahkannya. Sesungguhnya Sunnah memuat petunjuk kehidupan manusia secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan oleh kalimat di ujung hadits, "Ya, sudah sepatutnya orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya." Wallahu a'lam bil Shawab

Doa Tatkala Dirundung Gundah, Sedih, dan Perasaan Tak Menentu

Doa Tatkala Dirundung Gundah, Sedih, dan Perasaan Tak Menentu

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي
Allaahumma innii 'abduka wabnu 'abdika wabnu amatik, naashiyatii biyadik, maadlin fiyya hukmuk, 'adlun fiyya qadlaa'uk, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahuu fii kitaabika, au 'allamtahu ahadan min khalqika, awis ta'tsarta bihii fii 'ilmil ghaibi 'indaka, an taj'alal Qur'aana rabii'a qalbii wanuura shadrii wajalaa'a huzni wa dzahaaba hammii
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku."
Doa di atas didasarkan pada hadits dari Abdullah bin Mas'ud radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa (dengan doa di atas) . . . melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan.
Ibnu Mas'ud berkata, "Ada yang bertanya, 'Ya Rasulallah, bolehkah kita mempelajarinya?' Beliau menjawab, 'Ya, sudah sepatutnya orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya'." (HR. Ahmad dalam Musnadnya I/391, 452, Al-Hakim dalam Mustadraknya I/509, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya VII/47, Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2372, Al-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir no. 10198 –dari Maktabah Syamilah-. Hadits ini telah dishahihkan oleh Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qayyim, keduanya banyak menyebutkannya dalam kitab-kitab mereka. Juga dihasankan oleh Al-Hafidz dalam Takhriij Al-Adzkaar dan dishahihkan oleh Al-Albani  dalam al-Kalim al Thayyib hal. 119 no. 124 dan Silsilah Shahihah no. 199.)
Apabila yang Berdoa Seorang Wanita
Bentuk lafadz doa di atas untuk mudzakar (laki-laki), Ana 'Abduka (aku hamba laki-laki-Mu), Ibnu 'Abdika Wabnu Amatik (anak laki-laki dari hamba-laki-laki-Mu dan anak laki-laki dari hamba perempuan-Mu).  Kalau yang berdoa adalah laki-laki tentunya lafadz tersebut tepat dan tidak menjadi persoalan. Namun, bila yang berdoa seorang muslimah, apakah dia harus mengganti lafadz di atas dengan bentuk mu'annats (untuk perempuan), yaitu dengan Allaahumma Inni Amatuk, Ibnatu 'Abdika, Ibnatu Amatik (Ya Allah aku adalah hamba wanita-Mu, anak perempuan dari hamba laki-laki-Mu dan anak perempuan dari hamba perempuan-Mu)?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah ditanya tentang seorang wanita yang mendengar doa di atas, tapi dia tetap berpegang dengan lafadz hadits. Lalu ada yang berkata padanya, ucapkan, "Allahumma Inni Amatuk . . . ." namun dia menolak dan tetap memilih lafadz dalam hadits, apakah dia dalam posisi yang benar ataukah tidak?
Kemudian beliau menjawab, "Selayaknya dia mengucapkan dalam doanya, "Allahumma Inni Amatuk, bintu amatik  . . ." dan ini adalah yang lebih baik dan tepat, walaupun ucapannya, 'Abduka, ibnu 'abdika memiliki pembenar dalam bahasa Arab seperti lafadz zauj (pasangan; bisa digunakan untuk suami atau istri-pent), wallahu a'lam." (Majmu' Fatawa Syaikhil Islam Ibnu Taimiyah: 22/488)
Syaikh Abdul 'Aziz bin Baaz rahimahullah pernah juga ditanya tentang cara berdoanya seorang wanita dengan doa tersebut. Apakah wanita itu tetap mengucapkan, "wa ana 'abduka wabnu 'abdika" (dan saya adalah hamba laki-laki-Mu dan anak laki-laki dari hamba laki-laki-Mu) ataukah harus mengganti dengan, "Wa ana amatuk, ibnu 'andika atau bintu 'abdika"?
Beliau rahimahullah menjawab, "Persoalan ini luas Insya Allah, Persoalan dalam masalah ini luas. Apabila wanita itu berdoa sesuai dengan hadits, tidak apa-apa. Dan jika berdoa dengan bentuk yang ma'ruf bagi wanita, Allahumma innii amatuk, wabnutu 'abdika, juga tidak apa-apa, semuanya baik


Kandungan Doa
Doa di atas mengandung persoalan-persoalan pokok dalam akidah Islam di antaranya:
1. Rasa gundah dan sedih yang menimpa seseorang akan menjadi kafarah (penghapus dari dosanya) berdasarkan hadits Mu'awiyah radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ فِي جَسَدِهِ يُؤْذِيهِ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ عَنْهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
"Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang mukmin pada tubuhnya sehingga membuatnya sakit kecuali Allah akan menghapuskan dosa-dosanya." (HR. Ahmad 4/98, Al-Hakim 1/347 dan beliau menyatakan shahih sesuai syarat Syaikhain. Imam al-Dzahabi menyepakatinya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Shahihah 5/344, no. 2274)
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
"Tidaklah menimpa seorang muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sampai pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya.” (Muttafaqun alaih)
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata dalam Syarh Riyadhish Shalihin (1/94): “Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau berkeyakinan bahwa kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, sampaipun duri yang mengenai dirimu, akan berlalu tanpa arti. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menggantikan dengan yang lebih baik (pahala) dan menghapuskan dosa-dosamu dengan sebab itu. Sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Ini merupakan nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sehingga, bila musibah itu terjadi dan orang yang tertimpa musibah itu:
a. Dia mengingat pahala dan mengharapkannya, maka dia akan mendapatkan dua balasan, yaitu menghapus dosa dan tambahan kebaikan (sabar dan ridha terhadap musibah).
b. Dia lupa (akan janji Allah Subhanahu wa Ta'ala), maka akan sesaklah dadanya sekaligus menjadikannya lupa terhadap niat mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala.
Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau larut dalam kesedihan karena kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, tak akan akan berlalu tanpa arti.
Dengannya Allah akan memberi pahala dan menghapuskan dosamu. . .
Dari penjelasan ini, ada dua pilihan bagi seseorang yang tertimpa musibah: beruntung dengan mendapatkan penghapus dosa dan tambahan kebaikan, atau merugi, tidak mendapatkan kebaikan bahkan mendapatkan murka Allah Ta’ala karena dia marah dan tidak sabar atas taqdir tersebut.”
2. Kedudukan ubudiyah merupakan tingkatan iman tertinggi. Karenanya, seorang muslim wajib menjadi hamba Allah semata dan senantiasa beribadah kepada-Nya, Dzat yang tidak memiliki sekutu. Hal ini ditunjukkan lafadz, Inni 'Abduka Wabnu 'Abdika Wabnu Amatik (Sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu).
Kedudukan ubudiyah merupakan tingkatan iman tertinggi. Karenanya, seorang muslim wajib menjadi hamba Allah semata dan senantiasa beribadah kepada-Nya, Dzat yang tidak memiliki sekutu.
3. Semua urusan hamba berada di tangan Allah yang diarahkan sekehandak-Nya. Dan masyi'ah (kehendak) hamba mengikuti kehendak Allah. hal ini ditunjukkan oleh lafadz, Naashiyatii biyadik (Ubun-ubunku berada di tangan-Mu).
4. Allah yang berhak mengadili dan memutuskan perkara hamba-hamba-Nya dalam perselisihan di antara mereka. Hal ini ditunjukkan oleh lafadz, 'Adlun fiyya qadla-uka (Ketetapan-Mu adil atas diriku). Allah Ta'ala berfirman,
إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
"Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, . ." (QS. Yuusuf: 40)
5. Ketetapan takdir-Nya adil dan baik bagi seorang muslim. Jika dia mendapat kebaikan, bersyukur, dan itu baik baginya. Sebaliknya, bila tertimpa keburukan (musibah atau bencana) dia bersabar, dan itupun baik baginya. Semua perkara orang mukmin itu baik, dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh ornag beriman. (HR. Muslim)
6. Anjuran untuk bertawassul dengan Asmaul Husna (Nama-nama Allah yang Mahaindah) dan sifat-sifatnya yang Mahatinggi. Allah perintahkan sendiri bertawassul dengannya dalam firman-Nya,
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
"Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu . ." (QS. Al-A'raaf: 180)
7. Nama-nama Allah dan sifat-sifatnya adalah tauqifiyyah yang tidak diketahui kecuali melalui wahyu. Allah sendiri yang menamakan diri-Nya dengan nama-nama tersebut dan mengajarkannya kepada para hamba-Nya.
8. Nama-nama Allah tidak terbatas pada 99 nama. Hal ini ditunjukkan oleh lafadz, awis ta'tsarta bihii fii 'ilmil ghaibi 'indaka (atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu).
Sedangkan hadits yang menerangkan jumlah nama Allah ada 99,
إنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menghafalnya pasti masuk surga." (HR. Bukhari dan Muslim) Menurut imam al-Khathabi dan lainnya, maknanya adalah seperti orang yang mengatakan "Saya memiliki 1000 dirham yang kusiapkan untuk sedekah," yang bukan berarti uangnya hanya 1000 dirham itu saja. (Majmu' Fatawa: 5/217)
9. Al-Qur'an memberi petunjuk kepada jalan yang paling lurus. Keberadaannya laksana musim semi bagi hati orang mukmin, memberi kenyamanan pada hatinya, menjadi cahaya bagi dadanya, sebagai pelipur kesedihannya, dan penghilang bagi kesusahannya. Hal ini menunjukkan kedudukan Al-Qur'an yang sangat tinggi dalam kehidupan manusia, baik individu, masyarakat, atau suatu umat.
10. Siapa yang datang kepada Allah pasti Allah akan mencukupkannya, siapa yang menghaturkan kefakirannya kepada Allah, Dia pasti mengayakannya. Siapa yang meminta kepada-Nya, pasti Dia akan memberinya. Hal ini ditunjukkan lafadz hadits, "Melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kesusahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan."
11. Wajib mempelajari Al-Sunnah dan mengamalkan serta mendakwahkannya. Sesungguhnya Sunnah memuat petunjuk kehidupan manusia secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan oleh kalimat di ujung hadits, "Ya, sudah sepatutnya orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya." Wallahu a'lam bil Shawab.

Ternyata Suamiku Mencintai Wanita Lain… :’(

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik-baik saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi ke kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makan pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.
Dia menciumku maksimal dua kali sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal-hal seperti itu sebagai ungkapan sayang.
Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua di luarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.
Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran di kamar, atau main dengan anak-anak kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.
Aku mengira rumah tangga kami baik-baik saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, di suatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit di rumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya dibandingkan makan di rumah, dia kena typhoid dan harus dirawat di RS karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama Meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.
Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara seakan-akan waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat-kalimatnya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki-laki maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.
Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.
Aku mulai mengingat-ingat 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario. Setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari tiga kali. Dia membelikan aku parfum baru dan mulai sering tertawa lepas. Tapi di saat lain, dia sering termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang ada pekerjaan yang membingungkan.
Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar dan menyapa dengan suara riangnya,
“Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini? Tidak mau makan juga? Uhh… dasar anak nakal, sini piringnya,” lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba-tiba saja sepiring nasi itu sudah habis di tangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!
Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang ke rumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.
Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba-tiba, membawakan donat buat anak-anak, dan membawakan eggroll kesukaanku. Dia mengajakku jalan-jalan, kadang mengajakku nonton. Kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu-lucu.
Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? Karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu apa yang bergejolak di hatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti Jakarta . Aku tidak pernah menyangka, hatiku pun akan mendung bahkan gerimis kemudian.
Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papanya dan memanggilku, “Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?“
Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,
Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku. Aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak-anakku.
Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh-sungguh mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik-konflik terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.
Aku tidak tahu bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon-pohon beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan-hutan belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itulah yang aku rasakan.
Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki-laki yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa. Dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti: You are the only one in my heart.
Yours, Mario
Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.
Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.
Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan di amplop dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.
Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa-sisa uang belanja, lalu aku belikan sepeda motor untuk mengantar dan menjemput anak-anakku. Mario merasa heran karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam-macam merek tas dan baju terkenal. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.
Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku? Itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku!
Mario terus menerus sakit-sakitan dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus di dalam hatinya. Dengan pura-pura tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.
Setahun kemudian…
Meisha membuka amplop surat-surat itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

Mario, suamiku….
Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja di kantormu akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah ketika kamu asyik bekerja dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa di atas angin ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..
Ternyata aku keliru….aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.
Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, “Kenapa, Rima? Kenapa kamu mesti cemburu? Dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku.“
Aku tidak perduli, dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya. Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.
Istrimu,
Rima
Di surat yang lain,

“………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari ke dua bola matamu saat memandang Meisha……“
Di surat yang kesekian,

“…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku. Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan , aku tidak lagi marah-marah padamu. Aku tidak lagi suka membanting-banting barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar memasak dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros dan selalu menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang ke rumah. Dan aku selalu meneleponmu untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur di samping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah……. Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya……..“
Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu di sampingnya.
Di surat terakhir, pagi ini…

“…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang ke rumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya di rumah Bude Tati sampai aku kehujanan dan basah kuyup karena waktu pulang hujannya deras sekali dan aku hanya mengendarai sepeda motor.
Saat aku tiba di rumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran di matamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku,
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu. Inikah tanda-tanda cinta mulai bersemi di hatimu………?“
Jelita menatap Meisha lalu bercerita,
“Siang itu Mama menjemputku dengan motornya. Dari jauh aku melihat keceriaan di wajah mama. Dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah-marah kepadaku tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya di seberang jalan. Ketika mama menyeberang jalan, tiba-tiba mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……“
Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.
Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah-marah dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba-tiba aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda-tanda aku mulai mencintainya?
Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku tapi karena dia belahan jiwaku….
Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk di samping nisan Rima. Di wajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.